PANTAU FINANCE – Banyak orang menganggap dana darurat hanya sekadar tabungan cadangan, padahal fungsinya jauh lebih vital. Dana darurat adalah “perisai finansial” yang melindungi kita dari risiko keuangan akibat kejadian tak terduga seperti PHK, sakit, atau kerusakan rumah.
Pakar keuangan menyarankan, jumlah dana darurat ideal adalah 3–6 kali pengeluaran bulanan bagi lajang, dan 6–12 kali bagi yang sudah berkeluarga. Besaran ini penting untuk memastikan kebutuhan tetap terpenuhi meski sumber penghasilan terganggu.
Membangun dana darurat bisa dimulai dengan langkah kecil. Sisihkan minimal 10% dari pendapatan setiap bulan, pisahkan di rekening khusus, dan hindari menggunakannya untuk kebutuhan konsumtif. Disiplin adalah kunci, karena dana ini hanya boleh digunakan untuk keadaan benar-benar mendesak.
Selain itu, pilih instrumen penyimpanan yang aman, mudah diakses, namun tetap memberi bunga atau imbal hasil, seperti tabungan berjangka, deposito, atau rekening online khusus dana darurat. Hindari menyimpan seluruhnya di rumah karena berisiko hilang atau terpakai tanpa rencana.
Dengan memiliki dana darurat yang memadai, Anda tidak hanya mengurangi risiko berutang saat krisis, tetapi juga membangun rasa aman secara finansial. Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, dana darurat adalah langkah preventif yang tidak boleh ditunda.***
 
	    	 
 
    	












