PANTAU FINANCE – Air bersih adalah kebutuhan dasar manusia yang tak tergantikan, namun ketersediaannya tidak selalu merata di seluruh wilayah Indonesia. Di sinilah peran infrastruktur air menjadi krusial, bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Pembangunan infrastruktur air meliputi jaringan pipa distribusi, instalasi pengolahan air, waduk, hingga teknologi desalinasi di daerah pesisir. Dengan infrastruktur yang memadai, pasokan air dapat lebih terjamin, terutama di daerah yang selama ini rawan kekeringan atau sulit dijangkau.
Menurut data Kementerian PUPR, masih ada jutaan warga yang belum memiliki akses air bersih layak. Kondisi ini dapat memicu masalah kesehatan, meningkatkan angka penyakit berbasis air, serta menghambat aktivitas ekonomi. “Investasi di sektor infrastruktur air bukan hanya soal teknis, tapi juga investasi pada kualitas hidup,” ujar seorang pakar sumber daya air di Jakarta.
Selain itu, tantangan perubahan iklim membuat pengelolaan sumber daya air semakin mendesak. Curah hujan yang tak menentu, banjir, dan kekeringan memerlukan strategi adaptif, mulai dari konservasi air hingga pemanfaatan teknologi pintar untuk memantau dan mengatur distribusi.
Upaya pemerintah membangun infrastruktur air berkelanjutan, jika disertai partisipasi masyarakat dalam menjaga sumber air, akan menjadi kunci untuk menjamin ketersediaan air bagi semua lapisan masyarakat—sekarang dan di masa depan.***
 
	    	 
 
    	












